Imbas Kenaikan Suku Bunga, Harga Minyak Mentah Dunia Terjun Bebas

  • Bagikan
Foto: ilusatrasi

JAKARTA – Adanya prospek kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh Federal Reserve, harga minyak mentah dunia ambles 1,66% pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, tergelincir US$ 1,15 atau 1,66%, menjadi menetap pada US$ 68,27 per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus merosot US$ 1,09 atau 1,47%, menjadi ditutup pada US$ 73,20 per barel di London ICE Futures Exchange.

Kedua harga acuan telah naik lebih dari 1,5% di awal sesi. Mereka naik lebih dari tiga persen pada hari sebelumnya di tengah ekspektasi kenaikan permintaan bahan bakar setelah bank sentral Tiongkok menurunkan suku bunga pinjaman jangka pendek.

BACA JUGA :  Kembangkan Kemandirian Ekonomi Berbasis Masjid, Pemkot Wacanakan UMKM Masjid

Meskipun Federal Reserve AS pada Rabu (14/6/2023) mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal tidak berubah pada 5,0% hingga 5,25%, para pembuat kebijakan moneter Fed menaikkan proyeksi suku bunga dana federal untuk 2023 menjadi 5,6% dari 5,1% pada Maret, yang menunjukkan bahwa Fed dapat melanjutkan kenaikan suku bunga setelah jeda.

Pelaku pasar memperkirakan Fed akan memberikan dua kenaikan suku bunga lagi dalam tahun 2023 dengan prospek permintaan minyak di bawah tekanan tambahan.

“Pasar khawatir bahwa lingkungan suku bunga yang lebih tinggi akan menurunkan permintaan minyak. Reaksi spontan mendorong minyak turun,” kata analis Price Group, Phil Flynn.

Suku bunga yang lebih tinggi memperkuat dolar, membuat komoditas dalam mata uang AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

BACA JUGA :  Meliala Hotels & Resorts Akan Buka Unit Usaha di Turki dan Saudi Arabia

Sementara itu, persediaan minyak mentah komersial AS meningkat 7,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 9 Juni berbeda dengan ekspektasi pasar untuk penurunan ringan, menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi (EIA) AS pada Rabu (14/6/2023).

Laporan EIA memberi tekanan pada pasar minyak tetapi pedagang tetap fokus pada keputusan Fed yang akan datang, kata Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire.

Minyak WTI tetap terikat kisaran tanpa tren yang jelas dalam jangka pendek, meskipun jelas akan membutuhkan katalis yang signifikan untuk mendapatkan momentum kenaikan yang berkelanjutan, tambah Zernov.

Penulis: RedEditor: Renoto Sirengga
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights