BALI – Gubernur Bali Wayan Koster menginstruksikan kepada seluruh bupati/walikota, pemangku adat dan segenap masyarakat di Bali untuk melaksanakan perayaan Rahina Tumpek Wayang dengan upacara Jagat Kerthi.
Wayan mengatakan bahwa nilai-nilai adiluhung Sad Kerthi perlu dipahami, dihayati, diterapkan, dan dilaksanakan secara menyeluruh, konsisten, berkelanjutan dengan tertib, disiplin, dan penuh rasa tanggung jawab oleh seluruh masyarakat Bali sesuai dengan upaya mewujudkan Visi Pembangunan Daerah
“Bahwa Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru,” ujar Koster, Sabtu (12/2) kemarin.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, menurut Koster perlu menetapkan nnstruksi gubernur tentang perayaan Rahina Tumpek Wayang dengan upacara Jagat Kerthi sebagai pelaksanaan tata-titi kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi dalam Bali era baru.
Pemprov Bali mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 4 Tahun 2022 tentang perayaan Rahina Tumpek Wayang.
Selain upaya mewujudkan Visi, Koster juga mengatakan, melaksanakan perayaan Rahina Tumpek Wayang dengan Upacara Jagat Kerthi sebagai pelaksanaan tata-titi kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi dalam Bali era baru.
“Bahwa untuk melaksanakan nilai-nilai adiluhung Sad Kerthi diperlukan tata-titi kehidupan masyarakat Bali yang menyatu dan menjaga keseimbangan dan keharmonisan antara alam Bali, manusia/krama Bali,” ujar Koster.
“Termasuk didalamnya kebudayaan Bali yang meliputi adat-istiadat, tradisi, seni dan budaya, serta kearifan lokal secara niskala dan sakala,” imbuhnya.
Menurut Koster Instruksi tersebut mulai berlaku pada hari Sabtu (Saniscara Wage, Perangkat) 12 Februari 2022. Dalam kalender Bali, upacara Tumpek Wayang jatuh setiap 6 bulan atau 210 hari.
