Google Didenda Pemerintah India Sebesar 160 Juta USD Akibat Monopoli Pasar

  • Bagikan
Ilustrasi Google. (Foto/istimewa)

NEW DELHI- Pemerintah India mendenda Google lebih US$ 160 juta karena pengawas pemerintah yang menangani monopoli (antitrust) menemukan raksasa teknologi itu menyalahgunakan posisinya sebagai pemimpin di pasar ponsel pintar lokal.

Sistem operasi seluler Android perusahaan yang berbasis di California AS merupakan pemain dominan di India dan dijalankan pada 95% dari semua ponsel pintar di negara itu, menurut lembaga penelitian Counterpoint.

Namun Komisi Persaingan India (CCI) mengatakan Google telah mengonfigurasi platform tersebut untuk secara tidak sah menyingkirkan pesaing aplikasi populernya, termasuk YouTube dan web browser Chrome.

Android memiliki serangkaian aplikasi Google yang sudah dipasang sebelumnya pada ponsel, termasuk mesin pencari perusahaan itu sendiri.

“Ini memberikan keunggulan kompetitif signifikan bagi layanan pencarian Google dibanding pesaingnya,” kata CCI dalam pernyataan resminya, dilansir dari AFP Jumat (21/10/2022).

BACA JUGA :  Aktivis Kecam Tindakan Pejabat India yang Robohkan Rumah Muslim Usai Protes Penghinaan Nabi Muhammad

“Pasar harus diizinkan untuk bersaing berdasarkan prestasi, dan tanggung jawab ada pada (Google),” tambahnya.

Komisi mengenakan denda 13,4 miliar rupee (US$ 162 juta) dan menginstruksikan Google agar tidak memaksa pengguna Android untuk menginstal aplikasinya terlebih dahulu.

Lembaga itu juga memberi tahu Google untuk tidak mengadakan perjanjian apa pun dengan produsen ponsel pintar, yang akan mendorong mereka hanya menjual perangkat berbasis Android atau secara eksklusif menggunakan perangkat lunaknya.

India adalah rumah bagi jumlah pengguna ponsel pintar tertinggi kedua di dunia, setelah Tiongkok.

Pasar ponsel pintar di negara itu tumbuh 27% secara tahun ke tahun (year on year/YoY) pada 2021, menurut Counterpoint, dengan penjualan tahunan melebihi 169 juta unit.

BACA JUGA :  Jokowi Bertolak ke Rusia Usai Bertemu Presiden Ukraina Zelenskyy

Lebih dari 60% ponsel yang dijual di negara tersebut berasal dari pabrikan Tiongkok terkemuka, termasuk Xiaomi dan Oppo.

Apple tetap menjadi pemain kecil. Namun perusahaan melihat beberapa terobosan dalam beberapa tahun terakhir. Bulan lalu Apple mengumumkan rencana memroduksi iPhone 14 andalannya secara lokal.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights