“Setelah berdendang bersama rakyat jerman, akhirnya bunda” nihh yang sekarang ‘bunda time’ dengan menyusuri kota kassel yang amat penuh dengan seni,” tulis @nasidariasemarang.
Penampilan tersebut bukan yang pertama. Pada tahun 1994, Nasidah Ria juga pernah tampil di Jerman.
Kasidah Nasida Ria didirikan oleh seorang pemuka agama Islam di Semarang, HM Zain pada tahun 1974.
Kala itu, HM Zain mendorong murid-muridnya untuk bermusik di asrama miliknya di kawasan Kauman Mustaram no 58, Semarang.
Nama Nasida Ria dipilih yang berasal dari gabungan kata Nasida atau nyanyian serta Ria alias gembira.
Popularitas Nasida Ria melejit berkat lagu berjudul Perdamaian di album kelima yang dirilis tahun 1980-an.
Album ini sukses di pasaran dan menjadi tonggak kepopuleran Nasida Ria.
Kesuksesan berlanjut di album-album selanjutnya yang juga banyak melahirkan lagu hit. Sebut saja Palestina, Bom Nuklir, Jilbab Putih, Ratu Dunia, Indonesiaku, hingga Kota Santri.(*)