Gempa M 7,5 Guncang Maluku, BMKG: Ada 5 Kali Gempa Susulan

  • Bagikan
Rumah warga terdampak gempa berkekuatan M 7,5 di Maluku. (Foto/ist)

JAKARTA- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan Maluku sudah diguncang lima kali gempa susulan. Gempa susulan ini terjadi setelah gempa utama bermagnitudo 7,5 pada hari ini, Selasa 10 Januari 2023 pukul 00.47 WIB.

“Hingga saat ini, sejak gempa bumi utama kurang lebih setengah 3 dini hari WIT dari pantauan teman-teman IT (Information Technology) sudah ada lima kali gempa susulan,” jelas Kepala Stasiun Geofisika Ambon Djati Cipto Kuncoro dalam konferensi pers, Selasa (10/12).

Menurut Djati, kekuatan gempa susulan yang mengguncang Maluku semakin mengecil. Berdasarkan informasi tim BMKG di lapangan, gempa tersebut tidak dirasakan masyarakat.

“Informasi di lapangan, gempa ini tidak dirasakan,” ucapnya.

Djati mengatakan, gempa magnitudo 7,5 di Maluku memicu kerusakan rumah dan kepanikan warga. Pusdalops BPBD Maluku melaporkan, sejumlah rumah di Kepualauan Tanimbar mengalami kerusakan.

BACA JUGA :  Pakar Peringatkan Potensi Hujan Lebih Kuat Usai Panas Terik Beberapa Hari

“Informasi lain kami monitor mengingat pada jam tersebut juga di salah satu pelabuhan di Maluku sedang terjadi penurunan penumpang sehingga mereka juga sangat takut sekali,” imbuhnya.

Djati menyebut, beberapa warga yang berada di Tual, Maluku Utara, dan Tanimbar sempat melakukan evakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Namun, setelah BMKG menyatakan peringatan dini tsunami berakhir, mereka berangsur kembali ke rumah masing-masing.

Pemicu Gempa

Wilayah Pantai Utara Maluku Barat Daya, Maluku, diguncang gempa bumi tektonik bermagnitudo 7,5 pada Selasa, 10 Januari 2023 pukul 00.47 WIB. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,37° LS ; 130,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 Km arah BaratLaut Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 130 km.

BACA JUGA :  Pemkot Tangerang Kembangkan Aplikasi Pengendalian Baru

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun). Daerah Dobo, Tiakur IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi).

Kemudian di daerah Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). Daerah Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, Kota Kupang dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu). Daerah Ambon dan Piru II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).(*)

BACA JUGA :  Bule Amerika Tersesat di Gunung Agung Berhasil Ditemukan
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights