JAKARTA- Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan fenomena Borneo Vorteks menjadi salah satu penyebab cuaca ekstrem pemicu kejadian bencana longsor di Pulau Serasan, Natuna pada 6 Maret 2023 lalu. Fenomena Borneo Vorteks ini diakibatkan adanya Monsun Asia.
Dwikorita menjelaskan Monsun Asia merupakan angin yang membawa hujan ditambah dengan terjadinya sirkulasi siklonik yang mengakibatkan pusaran yang cukup tinggi dan membentuk awan-awan hujan di wilayah Natuna.
Monsun Asia tidak hanya menyebabkan gelombang tinggi, melainkan juga angin kencang dan hujan deras.
“Jadi dari Monsun dari arah utara atau dari arah Asia merupakan angin yang membawa hujan. Jadi tidak berarti terus menjadikan bencana, tidak ada bencana pun angin itu terus bergerak, itulah yang membawa musim hujan di wilayah Indonesia,” ungkap Dwikorita dikutip dalam keterangannya, Jumat (10/3/2023).
Menurut Dwikorita, fenomena Borneo Vorteks ini juga pernah menjadi pemicu terjadinya hujan ekstrem penyebab banjir di wilayah Kalimantan Barat.
Lebih lanjut, Dwikorita pun menegaskan pihaknya telah memberikan peringatan dini cuaca ekstrem sejak 28 Februari 2023 sebelum kejadian bencana longsor di Serasan, Natuna pada 6 Maret 2023.
“Kami menyampaikan bahwa sampai hari ini, BMKG terus memonitor perkembangan cuaca dan berikan prakiraan serta peringatan dini. Sebagaimana yang terjadi bencana pada tanggal 6 Maret, sejak tanggal 28 Februari dan disampaikan peringatan dini beberapa kali setiap hari. Kemudian setelah terjadi bencana pun ada beberapa peringatan dini,” katanya.
Dwikorita mengatakan, untuk mendukung pencarian korban akibat longsor di Natuna, pihaknya bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BRIN, juga TNI AU akan melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca.
“Kami juga ini bersama BNPB, BRIN, TNI Angkatan Udara kemudian juga Insyaallah ini mohon doanya besok akan mulai melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk upayakan agar hujan dapat dialihkan, tidak pada lokasi yang sedang dilakukan pencarian korban,” katanya.(*)