INDIA- Dua remaja di Ranchi, negara bagian Jharkhand, India terbunuh saat polisi menembak pengunjuk rasa yang memprotes penghinaan terhadap Nabi Muhammad yang dilontarkan politikus partai berkuasa, Bharatiya Janata atau BJP. Polisi membubarkan para pengunjuk rasa dengan mengeluarkan tembakan.
Korban tewas tersebut atas nama Mudasir (14) dan Sahil Ansari (19). Keluarga Mudasir dan Sahil telah mengonfirmasi kematian kedua pemuda tersebut kepada Al Jazeera.
Keluarga menuding polisi menggunakan kekuatan yang tidak sepadan terhadap pengunjuk rasa yang melakukan aksinya setelah salat jumat, menuntut penangkapan dua pejabat BJP.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Ahad (12/6), puluhan pengunjuk rasa terluka setelah unjuk rasa berujung ricuh. Pejabat kepolisian senior di Ranchi juga terluka, menurut laporan media lokal. Seorang saksi mata menyampaikan kepada Al Jazeera, situasi memburuk setelah kelompok Hindu melakukan aksi unjuk rasa balasan.
Mudasir ditembak di kepala oleh polisi dan meninggal karena luka yang dideritanya, menurut keterangan pamannya, Shahid Ayyubi kepada Al Jazeera.
Kakak Sahil, Faizan mengatakan adiknya tertembak di punggung saat pulang ke rumah setelah shalat jumat.
“Peluru membocorkan ginjalnya dan dia meninggal di rumah sakit setelah beberapa lama,” kata Faizan kepada Al Jazeera, menambahkan adiknya tidak ikut dalam aksi unjuk rasa.
Al Jazeera tidak bisa memverifikasi sepihak klaim keluarga korban. Namun, media berita lokal mengonfirmasi kedua pemuda itu tewas karena luka tembak. Al Jazeera juga berusaha menghubungi inspektur polisi di kota Ranchi untuk dimintai komentarnya, namun tidak direspons.
Seorang polisi di Ranchi mengatakan kepada AFP, polisi terpaksa mengeluakran tembakan untuk membubarkan massa.
“Menyebabkan dua orang meninggal,” ujarnya.
Jasad Mudasir dan Sahil diserahkan ke keluarga. Keluarga menuntut pelaku penembakan ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.
Sementara itu, pemerintah menerapkan jam malam, termasuk memutuskan jaringan internet demi keamanan.
BJP memecat juru bicaranya, Nupur Sharma karena melontarkan hinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. BJP juga memecat pejabat lainnya, Naveen Jindal, karena tweet anti Islamnya setelah sejumlah negara Muslim melayangkan protes diplomatik terhadap pemerintah India.
BJP berdalih, pernyataan dua petingginya tidak mewakili sikap pemerintah.(*)