Menurut Dwi, selama ini Ketut Vauzi kerap memberi nasehat kepada ketiga orang yang mendatangi rumah Vauzi tersebut agar menghentikan semua kegiatan yang berbau kriminal dari mencuri hingga menjambret.
“Sepertinya kelompok Edi Salman tidak terima dan bermaksud membuat perhitungan yang berujung keduanya tewas,” imbuhnya.
Sedangkan dua orang lainnya yang dikabarkan kabur, masih melakukan pengejaran.
Dia juga mengaku belum mengetahui peran kedua orang tersebut dalam kasus duel maut itu.
Terkait posisi Edi Salman Cs, menurut Kompol Dwi, yang bersangkutan bersama komplotanya sudah sering membuat onar di desa.
”Kepala Dusun dan warga sekitar mengaku kalau ES (Edi Salman) kerap berbuat onar termasuk mencuri namun warga enggan melapor. Nah, posisi Vauzi ini yang mengingatkan mereka sehingga terjadi peristiwa itu,” ujarnya.
Di TKP polisi menemukan sejumlah senjata tajam yang diduga milik mereka berupa klewang dan tidak ditemukan benda tumpul di TKP.
”Siapa yang punya dan siapa yang membawa senjata tajam itu kami belum mengetahui. Kejadiannya baru semalam penyidik kami masih di TKP untuk mengumpulkan keterangan dan barangbukti,” ujarnya.
Dwi mengatakan, jejak kriminal Edi Salman Cs dalam catatan polisi sudah sering melakukan kejahatan pencurian.
“Pelaku dalam kasus itu yang kemudian kami kejar dan sempat memberikan tembakan peringatan namun mereka berhasil lolos hingga kemudian membawa bukti selongsong peluru kepada Vauzi yang dianggap membocorkan keberadaan mereka kepada polisi,” tandas Kompol Dwi.