Ditangkap Polisi, Dokter Gigi di Bali Sudah Lakukan Aborsi ke 1.338 Perempuan Hamil

  • Bagikan
Ilustrasi jasad bayi. (Foto ilustrasi)

“Iya ada juga (pasien korban pemerkosaan),” kata AKBP Ranefli, saat konferensi pers di Kantor Ditkrimsus Polda Bali, Senin (15/5).

Dia juga menyebutkan, pasien tersangka ada juga yang dari luar Bali dan pasien yang datang ada juga yang sudah menikah resmi tapi kebobolan.

“Ada (dari luar) Bali, ada juga yang kebobolan. Jadi tidak mulu pasien yang kecelakaan di luar nikah, ada juga yang nikah dan kebobolan,” imbuhnya.

Dia juga menyebutkan, tersangka melakukan aborsi saat belum berupa janin atau masih orok dan setelah keluar orok bayi langsung dibuat ke kloset toilet di tempat praktik tersangka.

Kemudian, tersangka hanya menangani pasien berupa orok. Karena, kalau usia kehamilan sudah lama pasien berisiko bisa gagal aborsi dan meninggal dunia. Hal itu, dari pengalaman tersangka di tahun 2009 yang korbannya meninggal dunia.

BACA JUGA :  Dukung Penerapan Restorative Justice dalam Penyelesaian Perkara  Pidana, Pemkot dan Kejari Kota Tangerang Sepakati MoU

“(Yang diaborsi) Rata-rata belum berupa janin, masih berupa orok. Karena maksimal dua hingga tiga minggu yang datang ke praktik tersebut. Jadi itu masih berupa gumpalan darah, setelah diambil langsung (dibuang) di klosetnya,” ungkapnya.

Sementara, untuk para pasien yang akan melakukan aborsi sebelumnya para pasien melakukan konsultasi kepada tersangka dan dicek kandungannya.

“Pasien sebelum operasi sudah melakukan konsultasi periksa kesehatan, termasuk dicek orok atau janinnya itu. Konsultasi, datang, melihat kondisi pasiennya. Kalau sudah besar (kandungan) tidak berani katanya. Karena pengalamannya yang kedua ditangkap ada pasien yang meninggal, sehingga dia berhati-hati,” ujarnya.

Sementara, untuk sejumlah alat-alat aborsi tersangka mendapatkannya lewat market online dan tersangka hanya membutuhkan lima menit untuk melakukan aborsi kepada para pasien.

BACA JUGA :  Kejari Denpasar Geledah Kantor PLD Desa Adat Serangan Soal Dugaan Korupsi

“Untuk alat-alatnya didapatkan dari market online dan (saat aborsi) lima menit sudah selesai,” ujarnya.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights