GUNUNGKIDUL- Dinas Kesehatan Gunungkidul mengklaim ada belasan warga yang hidup dalam pasungan karena mengalami gangguan jiwa. Mereka terpaksa ditempatkan di kamar khusus karena dianggap mengancam warga sekitarnya.
“Mereka terpaksa dipasung karena dianggap membahayakan warga di sekitarnya,” kata Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Gunungkidul, Musianto, Jumat (18/11/2022).
Dari 17 orang tersebut, tidak semuanya dipasung. Namun ada sebagian yang dikurung di dalam sebuah kamar selama bertahun-tahun dan tidak boleh keluar.
Dinas tetap menganggap mereka ini hidup dalam pasungan. Ketika hidup bebas dan berinteraksi dengan lingkungan dianggap membahayakan orang lain.
“Kini ke 17 orang tersebut mendapatkan pengawasan dari Dinas Kesehatan melalui Puskesmas setempat,” katanya.
Menurut dia, ada beberapa persoalan yang memicu terjadinya gangguan jiwa. Mulai dari persoalan ekonomi, rumah tangga, asmara hingga faktor keturunan.
Dinas sudah berupaya melakukan pendampingan dan pengobatan dengan membawa ke RSJ Grhasia. Ketika sudah normal, dia akan dikembalikan kepada keluarganya. Hanya saja, keluarga kerap kurang mendukung proses penyembuhan dari para pengidap gangguan jiwa ini. Stigma negatif masih sering menyertai mereka sehingga pemulihan mentalnya kembali terganggu.
“Seringkali penderita gangguan jiwa tidak meminum obat secara rutin karena keluarganya acuh,” ujarnya.
Dukuh Gununggasem, Ika Wijayanto mengungkapkan ada warganya yang sudah puluhan tahun dipasung dalam ruangan khusus. Sebelumnya sering mengamuk dan mengancam tetangganya.
“Dulu pernah menjalani perawatan di RSJ Grhasia, tetapi setelah itu kambuh lagi,” katanya.(*)