Dari Embun Beku Hingga Hujan Es, Cuaca Ekstrem di Lanny Jaya Papua Jadi Penyebab Gagal Panen

  • Bagikan
Sejumlah warga Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, menyaksikan hujan es yang mencair setelah badai hujan es pada pekan lalu. - Dok. Warga Kuyawage

JAYAPURA- Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura, Papua, mengimbau masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti embun beku, hujan es, dan angin kencang.

Dilansir Antara, Rabu (2/8/2022), Kepala Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura Hendro Nugroho memandang perlu lumbung untuk menyimpan makanan agar saat kemarau masyarakat tidak mengalami kelaparan.

BMKG, kata dia, baru mendapat laporan terjadinya embun beku di Kabupaten Lanny Jaya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua pada tanggal 29 Juli 2022.

Hendro Nugroho menyebutkan embun beku dan kemarau di Lanny Jaya terjadi di Kampung Kuyawage, Kampung Luarem, dan Jugu Nomba. Kondisi ini mengakibatkan masyarakat mengalami kelaparan karena hasil bercocok tanam mengalami gagal panen.

BACA JUGA :  Pasca Hari Raya Nyepi, Operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Kembali Normal

Sebelumnya, BMKG melakukan keterangan pers tentang awal musim kemarau pada bulan Maret. Sesuai dengan prakiraan BMKG di Kabupaten Lanny Jaya yang termasuk dalam ZOM 340 awal musim kemarau terjadi pada Dasarian I Juni 2022.

Disebutkan pula bahwa pada saat musim kemarau ada beberapa hal yang terjadi, antara lain, penurunan curah hujan dikarenakan potensi pembentukan awan cenderung tidak signifikan.

Ia mengemukakan bahwa pertumbuhan awan yang tidak signifikan menyebabkan suhu udara menjadi lebih dingin. Hal ini karena panas yang diterima dapat langsung dipantulkan kembali keluar bumi, udara akan terasa lebih dingin dikarenakan massa udara dari selatan yang bersifat kering dan dingin.

Berikutnya, evapotranspirasi mengakibatkan tumbuhan makin kering dan tidak dapat bertahan hidup berdasarkan analisis hujan Dasarian III Juni hingga Dasarian I Juli di Lanny Jaya, termasuk dalam kategori menengah hingga rendah dengan curah hujan antara 25 dan 75 mm/dasarian.

BACA JUGA :  Satu Prajurit Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Mobil Rombongan Kasad Dudung di Merauke

Suhu udara minimum di Jayawijaya berkisar 12-15 derajat Celsius. Dalam hal ini, kata Heru Nugroho, suhu udara di Lanny Jaya dapat lebih rendah karena perbedaan ketinggian antara Lanny Jaya dan Jayawijaya.

BPBD Papua melaporkan bencana embun beku yang terjadi di Kabupaten Lanny Jaya menyebabkan 548 kepala keluarga terdampak, empat orang meninggal, di antaranya anak-anak.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights