GIANYAR – Bupati Gianyar I Made Mahayastra membuka Rapat Koordinasi Daerah Staf Ahli Kepala Daerah se-Bali tahun 2022 di Villa Kori Maharani, Selasa (22/3) kemarin.
Mengambil tema Eksistensi Pengobatan Tradisional Bali, para staf ahli kepala daerah se-Bali membangun sinergitas antara petani, pengusaha (penyehat), produsen dan pelaku usaha obat tradisional Bali.
Bupati Mahayastra yang membuka Rakorda tersebut berharap forum penyehat tradisional tidak hanya bertolak pada pembuatan produk namun lebih dari itu sebagai media berdiskusi.
“Harapan saya forum penyehatan tradisional Bali ini tidak hanya bertolak pada bagaimana mengolah bahan mentah menjadi jamu, lulur, dan yang lainnya. Tapi menjadi alternatif ruang berdiskusi karena kalau dulu sebelum ada dokter, Balian itu berdiskusi dulu dengan pasien setelah berdiskusi baru tahu akar permasalahannya, tahu sakitnya, sehingga tidak salah dalam mendiagnosa,” ujar Bupati Mahayastra.
Lebih lanjut dikatakannya, kegiatan tersebut selaras dengan Visi Gubernur Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana, dimana salah satu program yang dikembangkan adalah pelayanan kesehatan tradisional yang merupakan warisan leluhur atau tradisi masyarakat Bali yang dikenal sebagai warisan lontar Usada Bali.
Dimana pelayanan kesehatan tradisional Bali adalah pelayanan kesehatan tradisional yang bersumber pada tradisi pengobatan masyarakat Bali dimana kedepannya dapat disinergikan dengan pelayanan kesehatan konvensional sehingga menjadi pelayanan kesehatan integrasi sebagai upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.