JAKARTA – Aktifitas pekerjaan pengecoran (peninggian) Jalan Bangun Nusa Raya (Jalan Pakuwon) Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, malah justru menjadi bahan tertawaan warga.
Pasalnya, Pemerintah Kota Jakarta Barat dinilai tidak profesional dalam mengambil keputusan untuk melakukan pengecoran (peninggian) jalan di kawasan Pakuwon tersebut.
“Kalau jalan sering banjir bukan berarti harus dicor, tapi dicari dulu penyebabnya. Ini jalannya karena sering tergenang air langsung ditinggikan, sementara saluran airnya dibiarkan mampet,” ujar Ahok saat dikonfirmasi di lokasi, Rabu (28/6/2023).
Ahok yang memiliki tempat usaha di lokasi Jalan Pakuwon juga menyebutkan, peninggian jalan tersebut pekerjaan yang lucu.
“Saya jadi ketawa, masa pemerintah mengatasi jalan yang sering tergenang air, jalan yang ditinggikan. Mestinya saluran dulu yang yang harus dibetulin. Ini malah saluran air dibiarkan, seharusnya bangunan kios-kios permanen di atas saluran dibongkarin dulu lalu gotnya dikeruk baru jalan dicor,” ucap Ahok.
Sementara anggota LMK RW 03 Kelurahan Cengkareng Timur, Yusuf menjelaskan, bahwa pihaknya sebelum dilaksanakan pengecoran peninggian jalan di wilayanya sempat diundang rapat di Kantor Kelurahan Cengkareng Timur terkait pembahasan rencana pengerasan jalan di Pakuwon.
“Sebelum dilakukan pengerasan jalan di Pakuwon, saya diundang rapat membahas soal rencana pengerasan jalan di Pakuwon,” jelas Yusuf.
Dalam rapat, kata Yusuf, ia sempat protes rencana pengecoran jalan di Pakuwon mekipun diakui jalan tersebut sering tergenang air.
“Saya sempat protes kepada pelaksana pengecoran saat rapat berlangsung, mestinya bukan jalan dulu yang dilakukan perbaikan, saluran air dulu yang harus dibenahi,” ucapnya.
“Saluran airnya saja sama sekali tidak berfungsi dan di atasnya banyak bangunan kios permanen, mestinya kios-kios itu yang harus dibongkar-bongkarin biar mudah merefungsi saluran baru kemudian jalannya diperbaiki,” tutur Yusuf.