Bocah 7 Tahun di Buleleng Meninggal Akibat Rabies Gigitan Anjing

  • Bagikan
Keluarga korban bocah 7 tahun yang rabies akibat gigitan anjing (Foto: Istimewa)

BULELENG – Seorang bocah yang masih duduk di bangku SD bernama Kade (7) warga BTN Wira Sambangan, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng itu dinyatakan meninggal dunia akibat rabies gigitan anjing.

Bocah malang ini tak sempat mendapat Vaksin Anti Rabies (VAR) pasca digigit anjing. Ia meninggal saat hendak dibawah ke IGD RSUD Buleleng, Singaraja, pada Rabu (15/6) pagi.

Berdasarkan informasi, korban, diketahui memiliki riwayat digigit anjing, dua bulan sebelumnya pada bagian jari tangan. Namun, usai digigit anjing, korban tidak mendapat pertolongan medis terutama mendapatkan VAR.

Oleh ibunya gigitan tersebut hanya dibersihkan dengan menggunakan air. Selang dua bulan kemudian, sejak Senin (13/6), suhu tubuh korban meninggi. Korban lantas dibawa ke Puskesmas Buleleng II kemudian rawat jalan.

BACA JUGA :  Penahan Bibir Sungai Amblas, 25 Makam di TPU Sirnaraga Bandung Rusak Berat

Namun kondisi korban tdak kunjung membaik dan gejala yang ditunjukkan mengarah ke rabies. Diantaranya kejang, halusinasi, gelisah, tidak bisa menelan, takut dengan air serta mulut mengeluarkan busa.

Karena kondisinya semakin meburuk korban kemudian dilarikan ke IGD RSUD Buleleng untuk mendapat penanganan medis pada pukul 10.00 wita. Sayang setiba di rumah sakit korban dinyatakan sudah dalam keadaan meninggal.

Dirut RSUD Buleleng, dr Putu Arya Nugraha membenarkan adanya pasien yang meninggal dunia diduga akibat rabies.

Menurut dr Arya, korban datang ke rumah sakit dalam keadaan sudah meninggal. Korban tidak sempat diberikan tindakan medis.

”Keterangan dari keluarganya, pasien mengalami demam,” katanya.

Menurut Arya, pasien memiliki riwayat digigit anjing dua bulan sebelumnya, namun tidak mendapatkan penanganan medis termasuk VAR.

BACA JUGA :  Masyarakat Pesisir Pantai di Bali Diimbau Waspadai Potensi Banjir Rob 21-25 Januari

Luka bekas gigitan anjing sempat dibersihkan hanya dengan menggunakan air dengan menggunakan sabun.

”Saat sudah bergejala baru dibawa ke Puskesmas dan dirujuk ke RSUD,” imbuhnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights