BALI – Dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Provinsi Bali menghentikan sementara operasional penerbangan selama 24 jam.
Penghentian sementara tersebut dimulai pada Rabu pukul 06:00 Wita hingga Kamis pukul 06:00 Wita. Akibat penutupan sementara itu, ada sebanyak 360 pergerakan pesawat dalam sehari dengan estimasi bisa melayani 49.000 penumpang setiap hari baik domestik maupun internasional ditunda.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan menjelaskan, penghentian operasional selama Hari Raya Nyepi tertuang dalam Notice To Airmen (NOTAM) No. 0018/23. Selama penutupan petugas bandara tetap bersiaga di bandara untuk mengantisipasi adanya pesawat yang melakukan pendaratan darurat selama nyepi berlangsung.
“Selama nyepi bandara bandara ngurah Rai ditutup untuk penerbangan komersial, namun ada pengecualian ada pesawat yang pendaratan darurat atau medical evacuation,” katanya pada Selasa (21/3/2023).
Handy menambahkan, penutupan bandara selama Hari Raya Nyepi ini telah disosialisasikan kepada maskapai yang ada di Bandara I Gusti Ngurah Rai sejak 3 bulan lalu. Dengan tujuan agar pihak maskapai tidak menjual tiket pesawat saat pelaksanaan Nyepi berlangsung.
Sebelum ditutup saat Nyepi, lanjut Handy, maskapai yang akan melakukan penerbangan terakhir pada Selasa (21/3/2023) adalah Citilink dengan tujuan Jakarta pada pukul 20.55 Wita dan pesawat yang datang terakhir adalah Trans Nusa dari Jakarta (CGK) pada pukul 23.15 Wita.
“Sedangkan maskapai yang melakukan penerbangan internasional pada Rabu pukul 01:15 Wita adalah maskapai Thai Airasia dengan tujuan di Mueang Airport di Thailand. Sedangkan kedatangan internasional terakhir adalah maskapai Air Asia dari Don Mueang Airport Thailand pada pukul 00.55 Wita,” tutup Handy.