Bali Lakukan Lockdown Hewan Ternak Lantaran Ditemukan Kasus PMK

  • Bagikan
Bali Lakukan Lockdown Hewan Ternak Lantaran Ditemukan Kasus PMK (Foto: Istimewa)

BALI – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali melakukan lockdown aktivitas pengiriman hewan ternak ke luar Bali.

Lockdown ternak ini, setelah sejumlah di wilayah Bali ditemukan puluhan ekor sapi positif penyakit kuku dan mulut (PMK).

“Kita mulai hari sudah lokcdown. Tidak boleh (pengiriman hewan ternak ke luar Bali) dan sudah ada surat dari kementerian. Kita lockdown dulu,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Dr I Wayan Sunada saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Sabtu (2/7) kemarin.

Selain itu juga, pihaknya juga akan menutup akses hewan ternak di sekitar wilayah yang terdampak PMK agar wabah tersebut tidak menyebar ke wilayah lainnya.

BACA JUGA :  Mayat Orok Bayi yang Ditemukan di Jalan By Pass Ngurah Rai Sanur Dikerubutin Belatung

Sementara itu, kata dia di tempat lain di wilayah Bali yang masih bebas PMK, para pertenak masih bisa melakukan aktivitas pengiriman hewan ternak di wilayah Bali.

“Kita lockdown pergerakan ternak di situ (terdampak wabah PKM) tidak boleh dan yang di tempat-tempat lain kan masih bersih (itu boleh),” imbuhnya.

Ia juga menyatakan, untuk stok kebutuahan konsumsi daging sapi di Hari Raya Idhul Adha di Bali masih mencukupi yaitu 6 ribu ekor sapi. “

Kita punya kuota sapi 60 ribu per tahun. Baru terserap di catur wulan pertama, kita pasang itu 20 ribu. Artinya, ternak 60 ribu dibawa keluar, 60 ribu per tahun untuk di luar Bali untuk kebutuhan di daerah sendiri lebih cukup. Yang masih sisa kuota 6 ribuan dan cukup banget,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, sepanjang tahun 2022 atau sebelum ditemukan wabah PMK sudah ada 46 ribu ekor sapi dikirim ke luar Bali. Yaitu, ke Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Pihaknya juga menegaskan bahwa pengiriman sapi akan kembali dilakukan keluar Bali setelah Bali bebas PMK.

“Kita bekerja dulu, kita optimis, kita buat Bali menjadi hijau kembali, kita bersihkan dulu. Kalau (bebas PMK) baru kita minta arahan pimpinan lagi. Kita kerja keras untuk membebaskan Bali dari PMK,” ujarnya.

Seperti yang diberitakan, Pulau Bali yang sempat dinyatakan bebas dari penyakit kuku dan mulut (PMK), akhirnya dinyatakan positif terjangkit PMK dan untuk sementara dari hasil pemeriksaan laboratorium sudah 63 ekor sapi yang positif PMK di Bali.

“PMK sudah masuk ke Bali. Hanya ada 63 kasus,” kata Wayan.

Puluhan ekor sapi yang positif PMK tersebar di tiga Kabupaten di Pulau Bali pertama ada di Kabupaten Gianyar, ada 38 kasus, Kabupaten Buleleng 21 kasus dan Kabupaten karangasem ada 4 kasus.

BACA JUGA :  Aliansi Mahasiswa Papua Gelar Demo Depan Konsulat AS Hari Ini, 5 Ormas Bali Siap Siaga
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights