JAKARTA – Israel berencana membangun 4 ribu unit rumah bagi pemukim illegal di Tepi Barat wilayah Palestina yang saat ini diduduki Israel. Hal ini mendapatkan kecaman dari dari Amerika Serikar (AS)
Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Jalina Porter menyebut AS telah mengetahui rencana Israel untuk mengumumkan rencana pembangunan itu pada 12 Mei mendatang.
“Program Israel untuk memperluas permukiman sangat merusak prospek dari solusi dua negara,” kata Porter dilansir dari Alarabiya, Minggu (8/5).
Di sisi lain, Porter sekaligus mengutuk serangan teror di Elad, Israel pada Kamis (5/5) lalu. Dari serangan itu dilaporkan dua warga Palestina membunuh tiga warga Israel dan melukai empat lainnya dalam serangan di dalam wilayah Israel.
Porter mengutuk “serangan teroris” itu dan mengatakan bahwa serangan itu “sangat keji ketika Israel merayakan Hari Kemerdekaannya”.
“Kami tetap berhubungan dekat dengan teman dan mitra Israel kami dan berdiri teguh bersama mereka dalam menghadapi serangan ini,” ujar Porter.
Terpisah, Duta Besar AS untuk Israel Thomas Nides menyatakan bahwa pihaknya dan pejabat pemerintahan Biden telah menjelaskan kepada Pemerintah Israel bahwa AS menentang pembangunan baru di permukiman dan meminta Israel untuk tidak melanjutkannya.
Rencana pembangunan oleh Israel itu diperkirakan akan memperburuk ketegangan dan kekerasan yang telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir antara Palestina dan Israel.
Kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem telah menjadi tempat bentrokan baru sementara beberapa serangan telah dilakukan terhadap warga sipil Israel.
Menteri Dalam Negeri Israel Ayelet Shaked sebelumnya menulis cuitan melalui akun Twitter pribadinya, pada Jumat (6/5), bahwa komite perencanaan akan melakukan sidang pada pekan depan untuk menyetujui pembangunan 4 ribu unit rumah di Tepi Barat.
Diberitakan Aljazeera, Jumat (6/5), permukiman Israel merupakan kompleks perumahan khusus Yahudi yang dibangun di atas tanah Palestina yang melanggar hukum internasional.
Setidaknya sekitar 600-750 ribu pemukim Israel tinggal di sana, dengan rincian sekitar 250 pemukiman ilegal yang tinggal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.