JAKARTA- Sebuah helikopter militer Pakistan yang membawa enam pejabat termasuk seorang komandan senior hilang pada hari Senin (1/8) waktu setempat.
Saat kejadian, helikopter militer tersebut tengah melakukan operasi bantuan banjir di barat daya negara itu.
Dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (2/8/2022), hujan lebat di atas normal dan banjir mematikan telah melanda Pakistan dengan dahsyat tahun ini, menewaskan ratusan orang sejauh ini dan mendatangkan malapetaka khususnya di provinsi Balochistan.
Militer telah terlibat dalam upaya penyelamatan dan bantuan di sana.
“Helikopter penerbangan militer Pakistan yang sedang dalam operasi bantuan banjir di Lasbela, Balochistan kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara,” kata militer Pakistan dalam sebuah pernyataan
Militer menyebut enam orang berada di dalam helikopter tersebut, termasuk “Komandan Korps 12 yang mengawasi operasi bantuan banjir di Balochistan”.
Namun, militer tidak memberikan perincian tentang apa yang mungkin terjadi pada helikopter itu.
Komandan Korps 12 tersebut, Letnan Jenderal Sarfraz Ali, adalah pejabat tinggi militer di wilayah tersebut dan salah satu yang paling senior di militer.
Sebuah operasi pencarian sedang dilakukan untuk melacak helikopter, yang menurut seorang pejabat senior polisi setempat kepada AFP, telah hilang setidaknya selama enam jam.
“Polisi, militer dan petugas penyelamat lokal sedang mencarinya,” kata pejabat polisi, Pervaiz Umrani kepada AFP.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, yang berada di provinsi tersebut Senin pagi waktu setempat untuk meninjau kegiatan penyelamatan, menyebut insiden itu “mengkhawatirkan”.
“Seluruh bangsa berdoa kepada Allah SWT untuk keselamatan, keamanan, dan kembalinya putra-putra negara ini yang pergi untuk membantu para korban banjir,” tulis Sharif di Twitter.
Sharif sebelumnya mengkritik para pejabat sipil provinsi tersebut atas kurangnya bantuan untuk orang-orang yang terlantar akibat banjir.
Militer adalah institusi paling kuat di Pakistan, dan pemerintahan sipil sangat bergantung pada militer selama bencana alam seperti banjir dan gempa bumi.
Banjir akibat hujan deras yang dimulai pada pertengahan Juni lalu, telah menewaskan sedikitnya 478 orang sejauh ini, dengan sedikitnya 136 orang tewas di Balochistan saja.
Balochistan juga penuh dengan kekerasan etnis dan sektarian, tetapi sejauh ini tidak ada kelompok militan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap helikopter di wilayah tersebut.(*)