MALAYSIA- Pemerintah Malaysia mengecam aksi pembakaran Al Qur’an di Denmark. Tindakan pembakaran Al Quran itu terjadi pada Ramadhan, 24 Maret dan 31 Maret 2023.
Pembakaran juga pernah dilakukan oleh aktivis sekaligus politikus ekstrimis sayap kanan, Rasmus Paludan.
Dikutip dari Bernama, Senin (3/4/2023) Kementerian Luar Negeri Malaysia menjelaskan Paludan sudah beberapa kali melakukan aksi serupa.
Meski aksi Paludan mendapat kecaman dari seluruh dunia, penolakan pemerintah Denmark untuk menghentikan Paludan tidak bisa diterima.
“Tindakan Islamofobia yang dilakukan selama bulan suci Ramadan, ketika umat Islam diminta untuk bersabar dan menahan diri, tidak lebih dari penyebaran kebencian dan hasutan untuk melakukan kekerasan,” bunyi pernyataan Kemlu Malaysia.
Malaysia mendesak Denmark untuk mengambil tindakan serius terhadap Paludan dan para pelaku lain. Malaysia juga meminta komunitas internasional untuk berupaya memastikan kitab suci agama sepenuhnya mendapat penghormatan.
Sebelumnya, Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz juga mengutuk aksi Paludan. Dikutip dari Alarabiya, Kamis (30/3/2023) Raja Salman membahas pembakaran itu dalam sesi kabinet di Istana Al-Salam di Jeddah pada Selasa (28/3/2023).
“Kabinet menegaskan kembali kecamannya atas upaya untuk membakar Al Quran dan menekankan perlunya mengkonsolidasikan nilai-nilai dialog, toleransi dan rasa hormat,” ujar Raja Salman.(*)