JOGYAKARTA – Universitas Gajah Mada (UGM) akan mengusut dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh Karna Wijaya salah satu dosen UGM karena mengolok-olok Ade Armando lewat media sosial.
Kabag Humas dan Protokol UGM Dina W Kariodimedjo mengatakan bahwa UGM memilik Dewan Kehormatan Universitas yang akan menindaklanjuti dugaan pelanggaran etika itu.
Pihaknya juga sudah mengetahui konten yang diunggah Karna Wijaya.
“Setiap sivitas academica UGM perlu bijak dalam menggunakan media sosial. Etika harus dijunjung tinggi sesuai dengan jati diri UGM,” kata Dina lewat keterangan tertulis, Minggu (17/4).
UGM kata Dina juga selalu senantiasa mengingatkan kepada seluruh warganya untuk berperilaku sesuai dengan jati diri UGM dan menjunjung tinggi etika, termasuk dalam penggunaan media social.
Sebelumnya, Karna Wijaya menjadi sorotan di media sosial karena sempat melontarkan olokan terhadap Ade Armando usai menjadi korban penganiayaan di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta.
Sejauh ini, akun milik Karna Wijaya sudah tidak ditemukan usai viral dibicarakan warganet. Namun, ada yang sempat memfoto layar sehingga jejak unggahan Karna Wijaya di Twitter dan media sosial lainnya masih bisa diketahui.
Ade Armando menjadi korban penganiayaan saat hadir dalam lokasi demonstrasi menolak perpanjangan masa jabatan presiden di depan kantor MPR/DPR, Jakarta beberapa waktu lalu.
Ade Armando diamuk massa hingga tak berdaya. Dia lantas dibawa ke rumah sakit Siloam, Semanggi Jakarta. Tim dokter menyatakan ada pendaharan di otak akibat pemukulan yang dialaminya.
Sejauh ini polisi sudah menetapkan beberapa orang sebagai tersangka. Sebagian sudah ditangkap, namun masih ada yang masih diburu.