QATAR – Pertama kali dalam karirnya di MotoGP, pembalap tim Gresini Racing, Enea Bastianini, mengukir rekor pribadi dengan menjuarai balapan pembuka MotoGP musim 2022 di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (6/3/2022) malam.
Gresini Racing adalah tim yang disponsori oleh sejumlah jenama dan pemerintah Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memasang slogan “Wonderful Indonesia”, demikian juga jenama minyak pelumas Federal Oil dan obat masuk angin Antangin yang menempelkan logo masing-masing di sepeda motor Ducati Desmosedici GP21 yang dipakai Bastianini.
Pembalap Italia itu memastikan kemenangan setelah secara dramatis menyalip pemimpin lomba Pol Espargaro saat balapan tinggal tersisa empat putaran saja.
Dengan memanfaatkan keunggulan tenaga kuda Desmosedici atas motor Honda Espargaro, Bastianini dengan mudah menyalip di trek lurus. Upaya Espargaro untuk membalas di tikungan gagal, justru dia melebar karena sengaja mengerem lebih lambat dan tercecer di posisi ketiga hingga finis.
Sebagai catatan, Espargaro menggunakan ban soft depan dan belakang yang lebih mudah aus, sementara Bastianini menggunakan kombinasi soft dan medium.
Sebelum ini, terakhir kali tim Gresini bisa menjuarai grand prix MotoGP terjadi pada Oktober 2006.
Posisi kedua direbut pembalap Red Bull KTM Brad Binder yang konsisten di kelompok terdepan sejak start dimulai dan diuntungkan oleh insiden Espargaro.
Bastianini juga tampil sangat konsisten di Qatar. Dia mampu merebut posisi start kedua di kualifikasi, dan pada saat balapan terus menempel ketat Espargaro. Hebatnya lagi, motor Ducati yang dia pakai adalah versi 2021, bukan varian terbaru.
Pembalap Aprilia Aleix Espargaro menempati posisi empat dengan menaklukkan mantan juara dunia Marc Marquez yang harus puas finis kelima.
Urutan berikutnya adalah duo Suzuki Joan Mir dan Alex Rins, disusul pembalap Pramac Ducati Johann Zarco.
Juara dunia Fabio Quartararo tidak bisa berbuat banyak di balapan ini, bahkan bisa dikatakan dia tidak mampu menyalip satu pun pembalap di atas motor Yamaha M1 miliknya.
Kalau dua motor Ducati yang ditunggangi Fransesco Bagnaia dan Jorge Martin tidak tabrakan dan jatuh di depannya dalam insiden di putaran ke-10, mungkin malah Quartararo akan finis di luar 10 besar.