Relive Wear Menargetkan Pasar Indonesia dengan Produk Pakaian Sehat Unik

  • Bagikan
Direktur Perwakilan Relive Co., Ltd. (foto. dok. Joko Dolok)

JAKARTA – Indonesia menjadi pasar potensial bagi Relive Wear, sebuah perusahaan asal Jepang yang menawarkan inovasi pakaian kesehatan yang dapat mendukung kesejahteraan tubuh penggunanya. Dengan populasi terbesar keempat di dunia dan terbesar di Asia Tenggara, Indonesia dinilai sebagai pasar yang menjanjikan bagi perusahaan ini.

Takashi Sasaki, Direktur Perwakilan Relive Co., Ltd., menyatakan, “Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, yang menjadikannya pasar penting bagi produk kami.” Hal ini disampaikan oleh Sasaki dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada Rabu, 16 April 2025.

Richard Susilo, CEO Office Promosi Japan, menambahkan bahwa sejak peluncuran pertama produk Relive Wear di Jepang pada tahun 2017, lebih dari 2,3 juta potong pakaian kesehatan ini telah terjual. Ke depannya, angka ini diprediksi terus meningkat berkat ekspansi pemasaran yang semakin agresif.

BACA JUGA :  Pemerintah Akan Bangun Tol Bawah Air di Ibu Kota Negara Kaltim

Relive Wear tidak hanya ditujukan bagi kalangan tertentu. Produk ini telah digunakan oleh berbagai kelompok, mulai dari lansia, pekerja fisik, petugas perawatan, hingga atlet. Sasaki menekankan, “Kami percaya bahwa pakaian fungsional ini dapat membantu melancarkan sirkulasi darah, memberikan kenyamanan lebih, dan menjaga kondisi tubuh penggunanya sehari-hari.”

Dengan kesuksesan yang diraih di Jepang, Relive Wear berharap dapat mengulang prestasi serupa di Indonesia. Produk ini, yang akan dijual dengan harga sekitar Rp1 juta per potong, dinilai cukup terjangkau, mengingat harga kaos jersey Timnas Indonesia bisa mencapai Rp5 juta.

Richard Susilo, CEO Office Promosi Japan. (Foto: Joko Dolok)

Indonesia sendiri menawarkan pasar yang sangat luas, terutama di sektor-sektor yang mengandalkan tenaga fisik besar, seperti pertanian, kehutanan, konstruksi, dan manufaktur. Hal ini menyebabkan munculnya sejumlah masalah kesehatan yang umum dialami pekerja, seperti nyeri pinggang, pegal pada bahu, dan kelelahan kronis. Dengan memakai Relive Wear, diharapkan produktivitas pekerja dapat meningkat, yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap pendapatan mereka.

BACA JUGA :  Krisis Tenaga Kerja, Korea Selatan Membutuhkan Tenaga Ahli Las dan Sarjana dari Indonesia

Relive Wear, yang juga mencakup produk topi kesehatan, merupakan satu-satunya produk di dunia yang memiliki paten untuk desain dan fungsinya yang inovatif. Perusahaan ini terus berkomitmen untuk memberikan solusi kesehatan melalui teknologi pakaian yang efektif.

Takashi Sasaki, yang sejak kecil mengalami kondisi tubuh yang lemah, menceritakan bahwa pengalamannya ini mendorongnya untuk pensiun dini dan mencari cara-cara alternatif untuk memperbaiki kesehatan tubuh. Pada usia 55 tahun, Sasaki menemukan inspirasi dari seni bela diri Tiongkok untuk mengembangkan Relive Wear, dengan tujuan utama untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan global.

Ke depannya, Sasaki berharap Indonesia dapat menjadi basis utama ekspansi Relive Wear di kawasan Asia. “Kami berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan penciptaan lapangan kerja,” tambahnya.

BACA JUGA :  Penerima BTPKLWN Capai 75 Persen, Dandim 1615/Lotim Tegaskan Agar Dibagi Sampai Habis

Dengan produk inovatif yang berfokus pada kesehatan dan kenyamanan, Relive Wear optimis dapat memenuhi kebutuhan pasar Indonesia, sekaligus memperkenalkan solusi praktis untuk meningkatkan kualitas hidup penggunanya.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights