DENPASAR – Direktur Utama (Dirut) Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali , I Nyoman Sudharma menjelaskan, pendampingan secara teknis (techinal assistance) Bank BPD Bali terhadap keberadaan Lembaga Pengkreditan Desa (LPD) sangatlah diperlukan di era kekinian.
Menurutnya, Sebagai wujud pengayom, LPD sebagai asset perlu ada pendampingan secara teknis dari Bank BPD. Apalagi LPD kini memiliki asset Rp23,5 triliun.
“Pendampingan teknis bisa berupa kegiatan atau peran dalam penyatuan/pengumpulan dana dan dukungan teknis dalam digitalisasi LPD dan pembangunan perekonomian desa di masa pandemi Covid -19,” Nyoman Sudharma, melalui keterangannya pada Minggu (20/2) kemarin.
Disebutkan, tujuan Technical Assistance tak lain berupa pengembangan teknologi dan produk, pelatihan SDM LPD, kerja sama dalam pemanfaatan produk/jasa bank berbasis teknologi informasi.
Menghadapi tantangan kekinian LPD hendaknya memiliki tools marketing memadai yang lebih menarik untuk mendukung market secara Online caranya bekerja sama dengan komunitas maupun institusi yang memiliki jaringan luas.
“Prinsipnya LPD perlu memiliki Strategi Inovatif Marketing dalam masa pandemi Covid-19, bekerja sama dengan media Online, menggunakan jasa ifluencer, melakukan digitalisasi di setiap sektor yang ada di desa adat. Salah satunya yakni dengan kerja sama E-Link LPD dan akuisisi merchant,” sebut Sudharma.
Sudharma juga menjelaskan, menghadapi situasi New Normal atau di Bali dikenal dengan Bali Era Baru, LPD harus mempersiapkan diri agar bisnis LPD tetap bisa bertumbuh dan berkembang.
“Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi saat ini juga menjadi dorongan LPD untuk tetap memberikan yang terbaik bagi nasabahnya,” pungkasnya.