DENPASAR- Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Bali berencana menggelar demontrasi di depan kantor Konsulat Amerika Serikat di Denpasar, Senin (1/5/2021). Sejumlah ormas di Bali akan mengadang demonstrasi itu.
Ada lima ormas yang siap berhadapan dengan AMP, yakni Patriot Garuda Nusantara (PGN) Bali, PGN Melanesia, Perguruan Sandi Murti, Anak Kolonk Bali dan Demi Anak Generasi (DAG) Bali.
“PGN bersama seluruh elemen masyarakat Bali yang tergabung dalam ormas se-Bali dan majelis desa adat Bali siap menegakkan kedaulatan NKRI dari kelompok pengganggu keamanan, ketentraman dan ketertiban seperti AMP,” kata Ketua PGN Bali Daniar Tri Sasongko di Denpasar.
Dia menegaskan, penolakan harus dilakukan karena aksi AMP bertujuan memperingati 60 tahun pencaplokan bangsa West Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara paksa atau aneksasi.
Apalagi disebutkan aneksasi dilakukan secara ilegal dan cacat hukum pada 1 Mei 1963. Dalam aksi itu, AMP juga akan menuntut kemerdekaan Papua Barat.
“Dalam rangka aksi bela negara yang diamanatkan pasal 28 UUD 1945, maka PGN Bali menolak tegas aksi demonstrasi AMP yang merongrong kedaulatan NKRI,” kata Daniar.
Ngurah Harta, Wakil Perguruan Sandi Murti mengatakan siap menghalau aksi AMP.
“Apa pun jika sudah mengganggu ketenteraman Indonesia, kita turun,” katanya.
Dia meminta ormas yang akan mengadang aksi AMP mempersiapkan diri. Sebab, AMP kemungkinan akan menggunakan kekerasan seperti aksi sebelumnya. Ngurah Harta juga meminta polisi segera bertindak.
“Harusnya polisi tegas menangkap mereka. Sudah jelas mereka akan merongrong NKRI,” tuturnya.(*)