JAKARTA- Sebanyak 4.216 personel gabungan dari TNI, Polri, maupun Satpol PP dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di Jakarta, Senin (1/5/2023).
Jajaran kepolisian menerjunkan sebanyak 3.318 personel. Kemudian dari unsur TNI mengerahkan sebanyak 690 anggota. Sedangkan, personel dari Pemprov DKI sejumlah 208 petugas. Ribuan petugas gabungan itu disebar di empat titik.
“Adapun empat titik yang menjadi konsentrasi massa buruh yakni di Istana Negara, Gedung DPR/DPR RI, Lapangan Panahan Senayan dan GOR Rawa Badak Jakarta Utara,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho melalui keterangan resminya, Senin (1/5/2023).
Jajaran Polri juga telah menyiapkan skema rekayasa arus lalu lintas di sejumlah titik jalan Jakarta untuk mengantisipasi adanya kepadatan akibat aksi May Day hari ini. Namun, pengalihan arus lalin sifatnya situasional.
“Rekayasa dan pengalihan arus akan bersifat situasional,” kata Sandi.
Bukan hanya Jakarta, kata Sandi, TNI-Polri juga telah menyiapkan pengamanan aksi May Day di tiga daerah lainnya yakni, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Untuk wilayah Jawa Barat, sambungnya, ada sebanyak 1.019 personel gabungan yang akan dikerahkan. Sedangkan Jawa Tengah, terdapat 4.319 personel gabungan. Sementara di Jawa Timur, disiapkan sebanyak 3.360 personel gabungan.
Sandi mengimbau agar massa buruh dapat melakukan aksi May Day dengan tertib dan aman. Ia memastikan, Polri siap mengamankan aksi para buruh dalam menyampaikan aspirasinya.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan rencana May Day yang jatuh pada hari ini, Senin (1/5/2023).
Aksi May Day di Ibu Kota akan diikuti sekira 100 ribu buruh mulai dari depan Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).
“Jumlah massa yang akan terlibat dalam aksi se-Jabodetabek di Istana dan Gedung MK adalah 50-100 ribu, kami merencanakan 100 ribu orang,” ujar Said Iqbal.(*)