YOGYAKARTA- Aktivitas Gunung Merapi sepanjang dini hari sampai pagi ini cukup aktif. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi 14 kali guguran lava pijar dengan jarak maksimal 2 kilometer ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
“Teramati 14 kali guguran lava pijar dengan jarak maksimum 2.000 meter ke arah barat daya (Kali Bebeng),” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, Selasa (28/3/2023).
Secara meteorologi cuaca cerah. Angin bertiup tenang ke arah timur dengan suhu udara 16 derajat Celsius, kelembaban udara 68,7 persen, dan tekanan udara 872.6 mmHg.
Untuk aktivitas kegempaan, terjadi 34 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-24 mm, durasi 24-139,04 detik. Sedangkan gempa hybrid atau fase banyak satu kali dengan amplitudo 8 mm S-P 0 detik, durasi 10,76 detik. Sedangkan gempa tektonik sekali dengan amplitudo 5 mm, S-P tidak terbaca durasi 97,72 detik.
“Status Gunung Merapi tetap di level III atau siaga,” ujarnya.
Agus mengatakan, sepanjang Senin (27/3/2023) aktivitas vulkaniknya juga cukup tinggi. Teramati 33 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah barat daya (Kali bebeng). Suara guguran terdengar satu kali dengan intensitas kecil dari Pos Babadan.
BPPTKG telah mengeluarkan rekomendasi adanya potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.(*)