Cegah Perang Sarung di Kota Surabaya, Satpol PP Gelar Operasi Skala Besar Selama Ramadhan

  • Bagikan
Petugas gabungan saat mengamankan para pelaku perang sarung di Surabaya. (istimewa).

SURABAYA- Kasus perang sarung antarkelompok mulai bermunculan di Kota Surabaya. Insiden menghebohkan ini pun membuat aparat siaga ekstra untuk melakukan operasi selama Ramadhan. 

Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto menuturkan, sebenarnya setiap hari Satpol PP Surabaya selalu melaksanakan operasi cipta kondisi asuhan rembulan mulai hari Senin-Ahad. Namun, khusus untuk hari Jumat malam dan Sabtu malam selalu dilakukan operasi skala besar dengan personel gabungan.   

“Di awal bulan Ramadan ini sudah mulai muncul kegiatan anak-anak yang mengganggu keamanan dan ketertiban umum. Saat ini yang lagi tren adalah perang sarung seperti tadi malam kita temukan perang sarung antarkelompok. Makanya nanti kami akan gelar operasi gabungan skala besar,” kata Eddy, Ahad (26/3/2023).  

BACA JUGA :  Produksi 17.822 Bendera Merah Putih, Bupati Banyuwangi Berdayakan Puluhan Penjahit Kampung

Dia melanjutkan, operasi skala besar itu akan dibagi empat tim wilayah, yaitu wilayah timur, barat, selatan dan utara. Bahkan, di 31 kecamatan se-Kota Surabaya juga akan dilakukan operasi serupa di wilayah mereka masing-masing.

“Untuk operasi skala kota, kita akan kerahkan sekitar 400 personel lebih dari Satpol PP, BPBD, Dishub, PMK, dan juga dari TNI-Polri, serta Garnisun. Sedangkan yang di tingkat kecamatan, mereka akan bergerak bersama Polsek dan Koramil setempat, jumlahnya per kecamatan sekitar 30 personel,” tuturnya. 

Eddy juga menjelaskan bahwa operasi itu akan bergerak sekitar pukul 23.00 WIB, karena pergerakan mereka biasanya dimulai sekitar pukul 00.00 dan selesai sekitar pukul 03.30 WIB.

BACA JUGA :  Data Ulang Bangunan Bersejarah, Disbudpar Semarang Gandeng Tim Ahli dan Kemendikbud

“Dari pengalaman hari pertama Ramadhan sampai tadi malam, ada beberapa titik yang menjadi konsentrasi kita, terutama nanti akan difokuskan di titik-titik perbatasan,” katanya.   

Eddy menambahkan, semua warga sebenarnya boleh masuk ke Kota Surabaya. Namun, kalau ada yang membuat onar dan membuat kerusuhan di Surabaya, ini yang akan diantisipasi dan dilakukan penertiban.

“Mari kita sama-sama menjaga Kota Surabaya supaya selalu aman dan tentram,” katanya.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights