MKP: Nelayan Indonesia Ambil Sampah Plastik Saat Melaut Bakal Dibayar Sesuai Harga Ikan

  • Bagikan
Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP), Wahyu Sakti Trenggono. (Foto: dok. KKP)

JAKARTA- Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP), Wahyu Sakti Trenggono mengaku bakal memberikan program mikroplastik kepada nelayan untuk meningkatkan mutu daging ikan. Program itu dilakukan agar para nelayan di seluruh Indonesia ikut berpartisipasi mengambil sampah plastik.

“Selama sebulan seluruh nelayan di Indonesia kita gerakkan melaut ambil sampah khusus plastik. Selama satu bulan mereka dapat ganti sampah sesuai harga ikan,” kata Wahyu Sakti Trenggono dalam pembukaan Bulan Mutu Karantina di Gedung Gradika Semarang, Ahad (19/3).

Dia menyebut pentingnya pengawasan produk perikanan sejak awal. Baik air, pakan, hingga kualitas daging sebelum sampai ke konsumen. Pengetesan mikroplastik tidak hanya pencegahannya saja melainkan dagingnya juga dilakukan tes.

BACA JUGA :  Tanur Muthmainnah Tour dan PWI Jaya Kolaborasi Program Kerjasama Umrah dan Haji

“Dagingnya dites kalau di situ sudah ada kandungan mercury ada kandungan mikroplastik, setop, penangkapan di wilayah itu harus dilarang, kenapa, untuk menjaga kesehatan dari pada umat manusia,” ujar dia.

Dia mengatakan potensi produk perikanan di masa depan di tengah kebutuhan protein yang terus meningkat. Ada lima komoditi yang ke depan akan digenjot untuk menyambut hal itu.

“Ada lima komoditi yang sangat kuat di internasional itu, udang, lobster terus kemudian kepiting, tilapia, tilapia itu pasarnya 2023 saja 13,9 miliar dolar itu besar sekali, itu kita akan genjot di sini untuk kemudian budidayanya supaya lebih bagus, dan rumput laut yang mudah-mudahan kita juga segera lakukan hirilisasi di situ,” kata dia.

BACA JUGA :  ILCS Gelar Innovation Challenge of Excellence 2.0 di Universitas Ahmad Dahlan

Dia juga merasa resah terkait kesediaan pakan dan obat-obatan yang kebanyakan masih impor. Nantinya ke depan Indonesia sudah bisa menghasilkan sendiri pakan dan obat untuk budidaya ikan dalam negeri yang selama ini belum optimal.

“Kita negara kepulauan yang masih belum memiliki kemampuan optimal, kita belum bisa menjadi jagoan di sektor perikanan. Ini tantangan tersendiri yang saya selama dua tahun menjadi menteri kelautan dan perikanan itu betul-betul menjadi sebuah tantangan berat, salah satunya kita harus bagaimana dalam 10-15 tahun mendatang Indonesia benar-benar menjadi jagoan atau juara di sektor perikanan,” pungkasnya.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights