Pemkab Gianyar Gelar Bulan Bahasa Bali IV

  • Bagikan
Bulan Bahasa Bali IV di Kota Seni di Balai Budaya, Gianyar (Poto:istimewa)

BALI – Pemerintah Kabupaten Bali membuka perayaan Bulan Bahasa Bali IV di Kota Seni di Balai Budaya, Gianyar, Rabu (9/2) lalu. Acara diawali dengan dua lomba yakni lomba ngwacen lontar dan nyurat aksara Bali. Lomba itu sendiri berlangsung selama dua hari yaitu 9 – 10 Februari kemarin

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, I Gusti Agung Sri Widiawati mengatakan acara Bulan Bahasa Bali di Kabupaten Gianyar dilaksanakan selama 2 hari, tanggal 9 – 10 Februari 2022.

“Pelaksanaan ini merupakan serangkaian acara Bulan Bahasa di Provinsi Bali yang sudah dibuka Gubenur Bali. Walaupun dalam masa pandemi Covid-19, tidak menyurutkan komitmen pemerintah untuk melestarikan Budaya Bali,” kata I Gusti Agung.

Gusti Agung menjelaskan, Bulan Bahasa Bali di Kabupaten Gianyar pada tahun 2022 tidak lepas dari tema Bulan Bahasa Bali Provinsi Bali yaitu “Danu Kerthi Gitaning Toya Ening” yang sudah tercantum dalam Undang-undang No. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang dikuatkan dengan Pergub Bali No. 80 tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa Aksara dan Sastra Bali serta dilengkapi kembali dengan Surat Edaran Gubenur Bali nomor 8352 tentang penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali IV di Provinsi Bali dan Kota/Kabupaten se-Bali.

BACA JUGA :  KNPI Banten Tegaskan Dede sebagai Ketua KNPI Kota Tangerang yang Sah

Adapun Lomba yang dilaksanakan pada Bulan Bahasa Bali di Kabupaten Gianyar diantaranya lomba nyurat aksara Bali tingkat SD, lomba ngewacen aksara Bali, lomba nyatua Bali, lomba pidarta bendesa adat.

“Nantinya juara dari perlombaan tersebut akan dijadikan Duta Kabupaten Gianyar dalam Lomba Bulan Bahasa Bali tingkat Provinsi,” ujarnya.

Sedangkan Kabupaten Gianyar ditambah lomba debat mebase Bali yang diwakili oleh SMA N 1 Tampaksiring.

Sementara itu, Asisten Administrasi Pemerintah dan Kesejateraan Rakyat, I Ketut Mudana mengatakan, Bulan Bahasa Bali dilaksanakan setiap bulan Februari mulai tahun 2019, merupakan salah satu usaha pemerintah dalam melestarikan basa, aksara, dan sastra Bali.

“Inibentuk komitmen pemerintah guna mewujudkan visi dan misi yang sudah tertuang dalam program Pemerintah Kabupaten Gianyar,” ujarnya.

BACA JUGA :  19 Produk Budaya Jawa Barat Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Adanya pandemi, Mudana menekankan peringatan Bulan Bahasa Bali tetap menerapkan prokes ketat. Dikatakannya, usaha pemerintah tidak pernah surut melestarikan Budaya Bali.

Dia mengumpamakan budaya Bali seperti tumbuhan. Akarnya merupakan sastra, batanya merupakan desa pakraman, bunga dan buahnya merupakan seni, yang memberi penghidupan adalah Hindu. Sehingga budaya Bali dan Agama Hindu diakui di Bali hingga sekarang.

Menurut ketut Mudana dengan adanya Bulan Bahasa Bali dirinya berharap bisa membangkitkan minat anak muda terhadap bahasa, aksara, dan sastra Bali.

Ia berharap anak muda menggunakan bahasa Bali dalam pecakapan sehari-hari, di rumah, acara adat dan agama serta berdialog dengan semeton Bali.

“Sampunan lek mebase Bali yadiastun waged ring base dure negara. Dados jadma Bali sampunan waneh waneh mebase Bali, patut sutindih ring base aksara lan basa Bali,” ujarnya.

BACA JUGA :  Gempa M5,2 di Banten Terasa hingga Sukabumi, Belum Ada Laporan Kerusakan
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights