NDUGA- Aparat gabungan TNI-Polri kembali mengevakuasi warga Kampung Alama, Nduga, yang merasa terancam dari aksi teror yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Egianus Kogoya. Mereka dievakuasi ke Bandara Timika, Papua, Senin (20/2) pukul 10.25 WIT.
Evakuasi dipimpin Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring. Sebelumnya, aparat keamanan sudah mendeteksi potensi pengungsian masyarakat akibat teror dan intimidasi gerombolan KST pasca-pembakaran pesawat Susi Air beberapa waktu lalu. Saat itu, KST juga membawa Pilot Capt Philip Mark Mahrtens.
Bahkan tersiar kabar kelompok KST pimpinan Egianus Kogoya mulai terpecah menjadi beberapa kelompok. Mereka dikabarkan akan melakukan penyanderaan lagi, sehingga saat ini aparat TNI-Polri mengambil langkah upaya-upaya antisipasi mencegah masyarakat menjadi korban penyanderaan.
“Pada hari ini, kami Tim Gabungan TNI-Polri yang saya pimpin langsung, berhasil mengevakuasi masyarakat kampung Alama, Kabupaten Nduga dengan pesawat Heli Caracal TNI AU EC – 725/HT-7204 yang mendapat ancaman dan intimidasi dari kelompok KST,” jelas Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring dalam keterangan pers yang diberikan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, Senin (20/2).
Jumlah masyarakat Alama yang dievakuasi sebanyak 18 orang, terdiri dari 14 orang laki-laki, 2 orang perempuan dewasa, 1 orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan
“Kampung Alama memang kampung yang menjadi pelintasan gerombolan KST, sehingga masyarakat resah dan terancam. Kami TNI-Polri berkewajiban melindungi masyarakat, sehingga kampung-kampung yang berada di pelintasan rute KST akan kita lindungi dan amankan,” imbuh JO Sembiring.
Masyarakat yang berhasil dievakuasi selanjutnya akan ditempatkan di lokasi yang aman dan nyaman.
“Para pengungsi langsung dibawa ke RSUD Mimika untuk diperiksa kesehatannya, setelah itu akan diserahkan ke Polres Mimika untuk didata lebih lanjut,” jelas JO Sembiring.
Para pengungsi tersebut terdiri dari warga masyarakat asli Papua, para pekerja, tokoh agama, termasuk ibu-ibu dan anak-anak.
“Tim gabungan TNI Polri telah kami siapkan untuk mengevakuasi warga apabila sewaktu-waktu terjadi pengungsian,” pungkas JO Sembiring.(*)