Transaksi Keuangan dari Berbagai Negara ke Indonesia Dipantau Ketat PPATK Jelang KTT G20

  • Bagikan
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana.

JAKARTA- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendukung perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan pada 15-16 November 2022 di Bali.

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan berbagai jenis transaksi keuangan dari berbagai negara ke Indonesia, khususnya ke Bali.

Ivan menambahkan, pemantauan ini dilakukan secara simultan dan berkala dengan berkolaborasi bersama Polri, BNN, BNPT dan mitra kerja strategis lainnya terkait Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APUPPT).

“Karena ini merupakan ajang internasional yang harus dijaga marwah dan integritasnya, terlebih Indonesia bukan sekedar menjadi tuan rumah KTT G20 tahun ini, namun sebagai Pemegang Mandat Presidensi,” ujar Ivan dalam keterangannya dikutip Jumat (11/11/2022).

BACA JUGA :  Komisi IX Sebut Permenaker 2/22 Cocoknya Diterapkan di Negara Maju

Ivan menilai, di saat bersamaan, KTT G20 adalah momen yang tepat untuk menunjukkan partisipasi aktif Indonesia di kancah internasional dalam menanggulangi beragam isu global, tak terkecuali terkait integritas sistem keuangan dan perekonomian negara.

“Sampai saat ini Indonesia adalah satu-satunya negara G20 yang belum menjadi anggota penuh Financial Action Task Force (FATF) yang merupakan organisasi independen yang mengatur kebijakan terkait pencucian uang dan pendanaan terorisme secara global,” kata dia.

Dia mengatakan, pada bulan Juli hingga Agustus lalu telah dilakukan penilaian secara tatap muka terhadap Indonesia oleh para asesor dari FATF untuk menentukan apakah Indonesia layak menjadi anggota penuh FATF ke depannya.

BACA JUGA :  Dewas KPK Masih Kumpulkan Bukti Terkait Dugaan Gratifikasi Tiket MotoGP Lili Pintauli

“Meskipun saat ini Indonesia masih berstatus sebagai anggota observer FATF, namun sampai detik ini FATF sedang melakukan penilaian atas kelayakan Indonesia menjadi anggota penuh FATF, dan berkolaborasi dengan seluruh mitra kerja APUPPT, yang sedang dalam tahap memberikan tanggapan atas penilaian kedua oleh FATF,” ucapnya.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights