Idhul Adha Bakal Digelar Di Tengah Wabah PMK, Ini Kebijakan Forkopimda Gresik

  • Bagikan

GRESIK – Sebagai salah satu daerah yang terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK), Pemerintah Kabupaten Gresik mengimbau masyarakatnya agar kiranya tidak memasukkan dan mengeluarkan ternak dari wilayah. Pemkab juga berharap supaya masyarakat Kabupaten Gresik yang ingin berkurban dapat membeli hewan kurban dari para peternak yang ada di dalam Kabupaten Gresik.

Hal itu disampaikan Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani atau akrab disapa Gus Yani saat menggelar rapat koordinasi Forkopimda persiapan pelaksanaan hari Raya Idul Adha 1443 H ditengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Gresik. Selain itu, kegiatan turut dirangkai dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) Juru Sembelih Halal (Juleha) serta Panduan Ibadah Qurban saat kondisi Kondisi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku.

Selain dihadiri jajaran Forkopimda, acara yang digelar di halaman parkir kantor Pemerintah Kabupaten Gresik tersebut juga dihadiri oleh Prof. Dr Suprapto Ma’at dari Pusat Veteriner Farma (Pusvetma), Prof Anwar Dekan Vokasi Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, Ketua DPW Juleha Jatim Imam Fauzi, DPD Juleha Gresik, DMI, MUI, BAZNAZ, Ketua Organisasi keagamaan NU, Muhammadiyah, LDII, Kepala OPD, Camat, Kapolsek, Jajaran Koramil dan AKD se-Kabupaten, Rabu (06-07-2022).

“Rumah potong hewan di Gresik juga terbatas untuk itu tidak memungkinkan pemotongan hewan disaat Idhul Adha dilakukan jadi satu ditempat tersebut, maka tugas DMI nanti mensosialisasikan kepada lembaga pendidikan, Masjid ataupun Mushola untuk menjaga kedisiplinan dan kebersihan dari proses hingga pelaksanaan untuk mengantisipasi penyebaran PMK,” Ujar Bupati.

BACA JUGA :  Empat Pelaku Pembobol SDN 1 Penjaringan Sari Diringkus Unit Reskrim Polsek Rungkut

Menurut Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik, Ketersediaan daging di pasar berkurang dan mahal terkait adanya penyakit kuku dan mulut (PMK) pada hewan ternak yang menjadi kekhawatiran di tengah masyarakat.

“Kasus PMK harus dihentikan dan bisa berhenti jika pemberian vaksinasi sudah tersebar secara masif,” Tegasnya.

Vaksin pertama ini Kabupaten Gresik mendapat alokasi sebanyak 30 botol atau sama dengan 3.000 dosis. Sementara vaksin PMK ini disuntikkan pada ternak sapi dalam kondisi sehat saja, baik sapi perah maupun sapi potong yang lama hidupnya atau tidak untuk segera dipotong atau dijual,” Terangnya.

“Karena pelaksanaan vaksin adalah 3 kali. Vaksin ke 2 akan disuntikkan pada 4 minggu setelah vaksin pertama dan vaksin ke 3 atau bosternya pada 6 bulan berikutnya,” imbuhnya.

“Kendala kita di keterbatasan tim penyuntikan vaksinasi untuk itu kita menggandeng Ikatan Alumni (IKA) Universitas Airlangga agar segera bisa menambah SDM untuk ikut membantu memberikan Vaksinasi secara masif di Kabupaten Gresik,” paparnya.

“Mohon kerjasama untuk mengoptimalkan pemanfaatan vaksin tersebut dan semoga pelaksanaan vaksinasi dapat berjalan lancar dan aman, sehingga kejadian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dapat semakin berkurang dan kita bisa menuju kembali menjadi Negara yang bebas PMK,” harap Gus Yani.

BACA JUGA :  Akan Dipecat, Polwan Cantik Ini Jadi Buronan Polisi

Lebih lanjut, Gus Yani juga mengimbau agar kiranya diperlukan upaya peningkatan kompetensi bagi juru sembelih hewan dalam rangka persiapan pelaksanaan hari raya Idul Adha yang digelar di Tengah Wabah Penyakit Mulut dan Kuku. Maka, untuk itu pihaknya sangat berterimakasih kepada DMI Cabang Gresik dan Juru Sembelih Halal DPD Gresik yang bersinergi dengan Dinas Pertanian dalam hal ini.

“Melalui Bimtek Juru Sembelih Halal yang akan dilaksanakan pada hari ini, serta diperlukan pula Panduan Ibadah Qurban Saat kondisi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sehingga pelaksanaan Ibadah Qurban ditengah kondisi wabah PMK saat ini dapat berjalan dengan lancar dan aman,” terangnya.

“Insya Allah dengan segenap upaya yang kita lakukan kita bisa melewati wabah ini dan bisa menjalani ibadah Qurban dengan Khidmah dan aman,” tutup Bupati Gus Yani.

Sementara Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Cabang Gresik Zainal Abidin, menyampaikan pelaksanaan Idul Adha Masjid menjadi RPH nya umat Islam Indonesia untuk itu kami siap melakukan kedisiplinan hingga kebersihan saat Idul Adha nanti,” Katanya.

BACA JUGA :  Polisi Tutup Galian C di Sukawati Gianyar Lantaran Sering Makan Korban

Selain itu, DMI juga melaksanakan kerjasama penelitian dan survei secara acak dari 240 masjid Alhamdulillah 84 persen masjid membeli hewan kurban dari daerah sendiri,” Ungkapnya.

“Terima kasih kepada Bupati Gresik yang sudah mensinergikan kami dengan organisasi atau lembaga maupun yayasan yang tak lain tujuannya untuk kemaslahatan masyarakat Kabupaten Gresik,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Prof. dr. Suprapto Ma’at dari Pusat Veternasi Farma (Pusvetma) memberikan paparan terkait bagaimana cara meningkatkan imunitas pada hewan ternak yang sehat ataupun terpapar PMK serta pemutaran video pendek cara membuat ramuan untuk hewan ternak dari bahan alami Daun Meniran.

Acara dilanjutkan dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) Juru Sembelih Halal (Juleha) dan Panduan Ibadah Qurban Saat Kondisi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis turut menyampaikan bahwa pihaknya bersama Kodim 0817/Gresik telah siap untuk mengawal kebijakan pemerintah.

“Kami dari Kepolisian bersinergi dengan TNI dan instansi terkait berkerja sama mendukung program dari pemerintah yaitu SE yang dikeluarkan demi kemaslahatan masyarakat. Yang utama adanya surat keterangan kesehatan hewan untuk hewan kurban,” kata Azis.

Dengan dikawalnya kebijakan penanganan wabah PMK di Pemerintahan Kabupaten, diharapkan situasi Kamtibmas di Kabupaten Gresik tetap berjalan aman terkendali.

Penulis: BayuEditor: Renoto Sirengga
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights