BALI – Pengusaha yang tergabung dalam Indonesian National Shipowners Association (INSA) akan menggelar acara festival kapal pesiar Yacht.
Acara yang bertema Festival INSA Yacht Festival (IYF) dan mengumpulkan kapal pesiar Yacht itu digelar di Benoa Marina, Bali pad bulan September 2022 mendatang.
Dakam acara itu pengusaha yang tergabung dalam INSA bakal mengenalkan kapal persiar Yacht ke masyarakat.
Tak hanya ajang promosi kapal persiar Yacht, festival ini juga untui memulihkan industri pariwisata.
“Jadi, kami masih terus berjuang, yg ada pesiar juga belum banyak. Kami terus menambah,” ujar Ketua Umum DPP INSA, Carmelita Hartoto dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Rabu (29/6).
Sementara itu, salah satu Anggota DPP INSA Bidang Pariwisata Kriss Pramono mengatakan, pengembangan wisata bahari di Indonesia masih memiliki beberapa tantangan.
“Salah satu tantangan yang dialami adalah pengembangan infrastruktur Marina,” katanya.
Kriss mengatakan, saat ini jumlah Marina di Indonesia masih sangat terbatas jumlahnya.
Kondisi ini menurut dua membuat kapal-kapal pesiar asing maupun lokal yang dimiliki pribadi masih sulit mendapatkan tempat yang aman untuk melabuhkan kapal.
“Keterbatasan ini dikarenakan belum ada aturan khusus untuk pembangunan Marina,” ujarnya.
Untuk diketahui, payung hukum pembangunan marina saat ini menggunakan regulasi Terminal Khusus (Tersus) yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan.
Saat ini kapal yacht masih dikategorikan barang mewah untuk pribadi, namun jika digunakan untuk menunjang usaha pariwisata bisa mendapat Surat Keterangan Bebas (SKB) PPnBM.
Kendala berikutnya adalah dari sisi pendanaan. Model bisnis marina sangat padat modal dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan modal investasinya.
Hingga akhirnya dukungan pendanaan terhadap pembangunan belum maksimal.
“Kita harap segala tantangan ini bisa dicarikan solusinya, sehingga potensi wisata bahari benar-benar tergarap optimal untuk mengerek pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.