BALI – Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, Bali terus mengencarkan vaksninasi rabies.
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar AA. Gde Bayu Brahmasta mengatakan ketersedian vaksin rabies di Kota.
Menurut dia, hingga kini, sebanyak 6.767 ekor anjing yang sudah divaksin atau dengan persentase 7,54 persen
Salah satu lokasi yang dilakukan untuk tempat vaksinasi ini yakni Sanur.
“Target kami, untuk pelaksanaan vaksinasi anjing di kawasan Sanur sebanyak 70 persen dari populasi. Hal ini untuk memberikan kenyamanan terhadap wisatawan yang akan berkunjung ke Sanur,” katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (25/6).
Selain itu juga, pihaknya juga melakukan pengendalian perkembangan anjing liar dengan melakukan sterilisasi.
“Kegiatan sterilisasi dapat menekan populasi anjing yang berlebihan, sehingga anjing liar yang berpotensi membawa virus rabies dapat dikendalikan,” katanya.
Menurut Bayu, kegiatan vaksinasi akan dilakukan menyasar 16 desa/kelurahan yang merupakan kawasan perbatasan, seperti Sanur, Pemogan, Kelurahan Pedungan dan Kesiman Kertalangu yang merupakan kawasan perbatasan dengan Badung maupun Gianyar.
Pihaknya lanjut dia, memliki strateginya yaitu membuat immune belt. Jadi membuat antibodi yang mengelilingi kota Denpasar.
Prioritaskan vaksinasinya kata dia di daerah-daerah yang berbatasan dengan Badung dan Gianyar.
“Karena kita khawatir ada migrasi anjing ke wilayah Kota Denpasar ,” katanya.
Kata dia tahun 2022 ini, vaksinasi rabies ini sudah dimulai sejak 4 April 2022 lalu. Saat ini pihaknya mengoptimalkan vaksinasi massal.
Ia menjelaskan untuk pelaksanaannya dilakukan secara door to door.
Untuk Dinas Pertanian menerjunkan delapan tim. Dalam satu tim, ada dua orang dokter.
Artinya, setiap turun pihaknya menerjunkan 16 orang dokter.
“Adapun masa berlaku kekebalan vaksin hanya 1 tahun dan maksimal 1.5 tahun,” pungkasnya.