JAKARTA– Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat telah ditetapkan sebagai bandara embarkasi dan debarkasi haji oleh Kementerian Agama. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan sebanyak 20 kloter atau sekitar 7.000-8.000 jemaah haji akan berangkat dari Bandara Kertajati.
Para jemaah tersebut berasal berasal dari 7 kabupaten/kota, yakni Cirebon, Kabupaten Cirebon, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Subang, dan Sumedang. Mereka akan diberangkatkan pada musim haji 2023/1444 H, sekitar Juni 2023.
“Setelah ditetapkan, nanti akan ada sekitar 20 kloter atau sekitar 7.000 sampai dengan 8.000 jemaah haji yang berasal dari Kabupaten Subang dan sekitarnya yang akan berangkat dari Bandara Kertajati,” kata Menhub dalam keterangannya, dikutip Senin (20/3/2023).
Dia menjelaskan, sebanyak 21 hingga 23 penerbangan yang membawa jamaah haji dari Bandara Kertajati telah dikonfirmasi oleh Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) of Saudi Arabia, yang disampaikan melalui surat kepada Kemenhub melalui Atase Perhubungan Indonesia di Jeddah.
Dia menuturkan, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR menyatakan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) akan mulai beroperasi pada pertengahan April 2023, yang diharapkan semakin melancarkan pergerakan masyarakat dari dan ke Bandara Kertajati.
“Dengan beroperasinya jalan Tol Cisumdawu, waktu tempuh Bandung ke Kertajati maupun sebaliknya bisa ditempuh kurang lebih satu jam. Kita harapkan Bandara Kertajati akan semakin hidup, Tol Cisumdawu semakin ramai, dan masyarakat di sekitar Subang yang akan menuju bandara maupun sebaliknya semakin nyaman karena aksebilitasnya semakin mudah,” tuturnya.
Menhub mengungkapkan, ketersediaan slot penerbangan di Bandara Kertajati masih sangat banyak yang bisa dimanfaatkan untuk melayani penerbangan umrah pada masa Lebaran tahun ini.
“Sepuluh hari menjelang Lebaran biasanya banyak jemaah yang ingin berangkat umrah. Di Bandara Kertajati ini slotnya unlimited, jadi bisa kita terima berapapun,” ujar Menhub.
Sementara pengelola bandara, baik BIJB di sisi darat, maupun Angkasa Pura II di sisi udara menyatakan, segala fasilitas di sisi darat dan udara telah siap sesuai dengan yang disyaratkan Kementerian Agama dan Pemerintah Arab Saudi.
Sejumlah fasilitas yang disiapkan, yaitu area parkir pesawat yang mampu menampung hingga 22 pesawat, area terminal penumpang, parkir kendaraan, musala, ruang penyimpanan barang berharga, AC, CCTV, stok bahan bakar, dan fasilitas lainnya.(*)