KALBAR- Banjir dan tanah longsor terjadi di dua kabupaten, Provinsi Kalimantan Barat, yaitu Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas. Berdasarkan keterangan dari Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, per tanggal 5 Maret 2023, bencana banjir semakin meluas di beberapa wilayah.
Di Kabupaten Bengkayang, ada 14 desa dari 5 kecamatan yang terdampak, yaitu Kecamatan Jagoi Babang, Kecamatan Sanggau Ledo, Kecamatan Ledo, Kecamatan Seluas, dan Kecamatan Siding. Sementara jumlah penduduk terdampak 1.133 KK, 4.033 jiwa.
Kemudian di Kabupaten Sambas ada 48 desa dari 16 kecamatan yang terdampak, yaitu Kecamatan Sajingan Besar, Kecamatan Galing, Kecamatan Paloh, Kecamatan Subah, Kecamatan Teluk Keramat, Kecamatan Sejangkung, Kecamatan Sambas, Kecamatan Tekarang, Kecamatan Pemangkat. Lalu Kecamatan Tebas, Kecamatan Salatiga, Kecamatan Jawai, Kecamatan Jawai Selatan, Kecamatan Selakau, Kecamatan Selakau Timur, dan Kecamatan Sajad. Dengan jumlah penduduk terdampak 4.481 KK, 15.828 jiwa.
“BPBD Provinsi Kalbar melakukan koordinasi secara intens terkait upaya penanggulangan yang harus segera dilakukan oleh BPBD Kabupaten,” kata Ketua Satuan Tugas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar Daniel, Senin (6/3).
BPBD Kalbar mendorong agar BPBD Kabupaten segera melakukan asessment dengan menurunkan Tim Reaksi Cepat di lokasi bencana untuk mendata jumlah warga dan fasum yang terdampak, menghitung kebutuhan dasar yang dibutuhkan warga terdampak, membuka dapur umum dan menyiapkan tempat hunian sementara.
Segera melakukan koordinasi dengan seluruh instansi terkait untuk segera melakukan upaya penanggulan dengan cepat yaitu melakukan evakuasi warga yang terdampak ke tempat yang aman.
“Kami juga mendorong BPBD Kabupaten Bengkayang dan Sambas menetapkan segera Status Tanggap Darurat Bencana Penangan Batingsor. Puji Tuhan, Pemkab Bengkayang sudah menetapkan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Batingsor terhitung mulai 28 Feb 2023 s/d 13 Maret 2023. Status ini dapat diperpanjang apabila bencana masih meluas, untuk Pemkab Sambas informasi yang saya terima SK Status Tanggap Darurat Penanganan bencana Batingsor sedang diproses, saya sudah minta Senin, 6 Maret 2023 sudah ada,” jelas Daniel.
Dia menyampaikan, penetapan status bagi Kabupaten yang terdampak ini sangat penting sebagai payung hukum untuk Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi Kalbar memobilisasi bantuan peralatan, personel dan logistik di daerah bencana.
“Kepala BPBD Kalbar sudah menyiapkan beberapa tim yang akan diturunkan ke Bengkayang dan Sambas untuk menyampaikan bantuan kepada warga terdampak, oleh sebab itu data warga dan fasum terdampak ini setiap waktu kita lakukan verifikasi, karena dari data ini Pemprov Kalbar akan menjadi salah satu pertimbangan untuk menetapkan jumlah bantuan yang akan disalurkan,” terang Daniel.
Apabila Bengkayang dan Sambas sudah menetapkan status, lanjut Daniel, maka Pemerintah Provinsi Kalbar akan menetapkan status darurat penanganan bencana Batingsor di Kalbar.
“Oleh karena itu BPBD Kalbar mengingatkan Pemkab/Kota melalui BPBD Kab/Kota untuk segera menetapkan status apabila terjadi bencana apapun yang sudah meluas dan tidak terkendali, agar penanganan dapat dilakukan secara bersama-sama dan maksimal,” tegasnya.
Daniel menambahkan, Bengkayang telah membuka Posko di Kantor BPBD Kabupaten Bengkayang untuk menerima dan mendistribusikan bantuan dari masyarakat kepada warga terdampak banjir.
“Dapur umum di Kabupaten Bengkayang juga telah dari Dinsos Kabupaten Bengkayang yang terletak di Desa Kumba, Kecamatan Jagoi Babang, karena ini desa yang paling parah terdampak,” tukas Daniel.(*)