NUSA TENGGARA TIMUR – Sekitar 40 orang pemuda dari 34 provinsi di Indonesia sebagai Laskar Rempah melakukan berbagai aktivitas budaya di Kota Kupang.
Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menjadi singgahan keenam dari Muhibah Budaya Jalur Rempah yang mengunakan KRI Dewaruci .
Sebelumnya kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah digelar di Banda Neira.
Program Muhibah Budaya Jalur Rempah ingin menumbuhkan kebanggaan masyarakat di berbagai daerah sekaligus memperkuat jejaring interaksi budaya antardaerah.
Program ini juga menginisiasi berbagai aktifitas terkait rempah-rempah di daerahnya masing-masing sebagai modal untuk meningkatkan kesejahteraan.
Direktur Perlindungan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan Kemdikbudristek, Irini Dewi Wanti mengatakan, Indonesia merupakan pemegang sah jalur rempah.
Jejak rempah Indonesia telah menjadi ikon budaya yang mendunia dan menjadi jalur diplomasi internasional bidang kebudayaan.
“Muhibah Budaya Jalur Rempah adalah sebagai bagian mengumandangkan kejayaan Nusantara dalam jalur rempah, melahirkan generasi muda yang membawa semangat rempah yang baru, semangat Indonesia yang berdikari, berinovasi, dan terus berikhtiar mewujudkan kemakmuran bagi Indonesia agar dapat mampu mewarnai peradaban dunia,” kata Irini Dewi Wanti dalam siaran pers, yang diterima, Senin (27/6).
Muhibah Budaya Jalur Rempah dimulai dengan kegiatan menanam cendana. Ini sebagai salah satu penanda dukungan secara nyata pemuda-pemudi generasi masa sekarang dalam usaha membangkitkan kembali tanaman cendana agar kembali mewangi.
Selain itu juga berbagai forum bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dalam menghadapi perkembangan dunia global, termasuk isu perubahan alam juga mereka lakukan bersama stakeholder di Kupang.